Akhir.
Kubiarkan gelap malam menyembunyikan perasaan terdalamkuKubiarkan dinginnya malam mendinginkan pikiranku
Kubiarkan kesunyian malam membunuh kegalauan hati
Kubiarkan cahaya rembulan mengobati semua luka dihatiku
Kubiarkan cerahnya mentari pagi memberikan keceriaan diwajahku
Kubiarkan cahaya matahari menerangi hati dan pikiranku
Kubiarkan sejuknya udara pagi menyejukkan hatiku yang terluka
Kubiarkan keindahan pagi yang mempesona mengalihkan ingatanku pada wajahmu
Kamu.
Menorehkan garis kenangan dalam dipikiranku
Menorehkan garis cinta dihatiku
dan...
Kamu menorehkan luka dihatiku.
Mungkin ini saatnya melepas
Benar-benar melepasmu
Karena kurasa, ini semua terasa percuma.
Kamu, memang si Penyemangatku.
Tapi itu dulu.
Sekarang? Kurasa tidak.
Kau bintang dihidupku, tapi...
sudah redup.
Sekarang aku mulai belajar ikhlas.
Aku rasa, mengikhlaskan itu lebih baik.
Karena cinta tak bisa dipaksa dan juga tak bisa memaksa.
Aku hanya bisa terdiam.
Aku hanya bisa terpaku.
Biarlah semua berlalu.
Inilah akhir dari rasaku padamu.
Karena aku akan kembali ke masa laluku
Masa-masa bersama kekasih hidupku.
Mungkin kekasih sebenarnya selain Tuhan.
Dan aku bisa dengan mudah melepasmu, sang penyemangat. Sang Keajaiban pagi.
-selesai-
Wih jd inget lagu Cinta dan Lukanya Club 80's
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDelete